Ticker

6/recent/ticker-posts

Sisi Gelap Design Terbaru Instagram, Kamu Perlu Tahu!

Sisi gelap design terbaru instagram yang perlu kamu tahu.

Teknologi, PORTALTASIK.COM - Akhir-akhir ini, saat membuka aplikasi instagram kita akan menemukan bahwa tombol notification sudah berubah jadi tombol Shop. 

Blog instagram menyampaikan bahwa design baru ini akan mendukung para bisnis-bisnis kecil dan menghubungkan pengguna dengan merek-merek dan creator favorit mereka.

Nazanin Andalibi, seorang asisten profesor Sekolah Informasi Universitas Michigan mengaku khawatir. Sebagai periset yang mempelajari media sosial, orang, dan masyarakat, Ia takut akan efek dari kapitalisme pengawasan. 

Hal ini terkait perusahaan-perusahaan media sosial yang mengambil profit dari mengumpulkan data pengguna, membuat algoritma tentang apa yang disukai pengguna, dan menggunakan informasi ini untuk dijual kepada pengiklan.

Fitur-fitur seperti Instagram shop tab memfasilitasi kapitaslisme pengawasan. Maka penting sekali untuk mengetahui konsekuensinya. Banyak orang menggunakan intagram untuk membagi kehidupannya dengan orang lain namun design baru instagram mengganti sisi natural dari platform media sosial ini menjadi transaksi jual beli online. 

Penggantian ini mengekspos pengguna pada pengiklan dengan target tinggi dan membuat mereka rentan terhadap iklan yang mengeksploitasi pengalaman emosional mereka.

Instagram Shop

Riset, termasuk riset Andalibi, menunjukan bahwa orang menggunakan Instagram untuk merekam momen-momen besar nan berarti mereka, menumukan kominitas, bertukar ide, ekspresi identitas, dan tetap terhubung dengan teman-teman.

Di tahun 2017, Andalibi dan rekan-rekannya menunjukan bagaimana komuniti terbentuk dalam tagar #depression dan seberapa besar manfaatnya dalam memahami pengalaman depresi, merekamnya, membagikannya dengan yang lain, dan bertukar dukungan dengan orang yang juga mengalami depresi. 

Andalibi beropini bahwa amatlah penting bagi platform untuk mengenali nilai yang ditemukan oleh pengguna dalam komunitas-komunitas dan mendukungnya, daripada melarang atau mengarahkannya ke tempat lain, saat mereka pergi ke platform untuk mengekspresikan dirinya dan membangun solidaritas.

Tombol notifikasi, digambarkan dengan ikon hati, menampilkan layar yang mengindikasikan interaksi orang-orang dengan akun Instagram kita, misal, siapa yang telah menyukai dan berkomentar pada postingan kita. Sudah pasti tombol tersebut paling sering diklik oleh pengguna. 

Saat orang berinteraksi dengan teknologi, mereka akan membentuk kebiasaan. Anda tidak sendirian bila mengklik tombol Instagram Shop secara tidak sengaja padahal ingin melihat notifikasi. Sangat mungkin bahwa Instagram melakukan ini untuk memastikan pengguna melek akan fitur baru ini tapi ada banyak hal lain untuk melakukannya.

Dengan memutuskan tab Instagram Shop pada barisan sentral dari platform ini, Instagram memberi pesan pada penggunanya bahwa: "Platform ini adalah sebuah bisnis dan semua interaksi didalamnya akan dimonetasi.

Mungkin ada segelintir orang yang masuk ke Instagram untuk menemukan barang yang ingin dibelinya, tapi kebanyakan tak melakukannya. Perancang aplikasi bisa menyediakan fitur yang tak dibutuhkan dan menciptakan kebutuhannya secara perlahan. Hal ini juga telah terjadi sebelumnya.

 Misalnya, saat Facebook, yang sekarang jadi pemilik Instagram, meluncurkan Facebook Marketplace pada tahun 2016, produk menager Marketplace, Bowen Pan, mengatakan, "Kami menunjukan item-item paling relevan, bahkan bila kamu tak tahu apa yang kamu inginkan."

Hilangnya hubungan personal

Riset terbaru menunjukan bahwa orang-orang membagikan lebih sedikit informasi pribadi di Facebook dan menggunakan platform seperti Instagram untuk berinteraksi lebih personal. 

Dengan tak memfokuskan diri pada orang dan hubungannya, dan malah memonetasi dan memanipulasi pengguna untuk membeli item-item yang dijual di aplikasi, Instagram pada akhirnya bisa mengikuti jalan dari Facebook - koneksi pribadi berarti yang lebih sedikit.

Website instagram menyatakan bahwa aplikasinya "membuatmu lebih dekat dengan orang dan hal yang kamu cintai." Namun orang dan hal(barang) itu berbeda, dan cara orang merasa dekat berbeda dengan cara tertarik pada barang-barang, bisnis, dan merek. Dengan menginginkan keduanya, Instagram mungkin akan kehilangan sentuhannya dalam mendekatkan orang-orang.

Sumber: https://www.fastcompany.com/90590707/instagrams-redesign-has-a-dark-side

Posting Komentar

0 Komentar